Ilustrasi: Pemicu Pertumbuhan Properti di Indonesia
Sebagai negara berkembang, iklim pertumbuhan properti di Indonesia cukup baik. Hal ini dikarenakan investasi properti cukup menjanjikan dan produk investasi tersebut memiliki perbedaan dengan investasi lainnya. Selain itu, kondisi ini didukung oleh suku bunga yang rendah dan didukung besarnya permintaan pasar di tanah air terhadap beragam produk properti, terutama rumah tapak. Fenomena ini terlihat dari banyaknya investor mengalihkan depositonya ke investasi rumah tapak. Apalagi, setiap tahun harga tanah di Indonesia meningkat antara 15 hingga 20 persen. Simak juga: Pro dan Kontra dalam Investasi Properti.
Tahun 2019 jumlah penduduk Indonesia tercatat mencapai 270 juta jiwa (BPS 2019). Dengan jumlah penduduk ini, maka kebutuhan properti hunian pun meningkat. Selain itu jumlah penduduk ini tentu saja mempengaruhi bertambahnya jumlah kalangan ekonomi menengah di Indonesia sehingga permintaan akan hunian sebagai investasi juga meningkat.
Dilansir dari okezone.com April 2021, saat ini, diperkirakan angka kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan mencapai 11,4 juta unit. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi industri properti dan pemerintah. Sebagai solusi, pemerintah memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah. Ada berbagai macam skema bantuan pembiayaan untuk masyarakat dari mulai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka. Seiringan dengan inisiatif pemerintah, pihak developer juga memberikan berbagai pilihat kredit pembelian rumah.
Sejak pandemi mewabah di Indonesia, trend minat properti pun berubah. Menurut survei harga properti yang dilakukan BI, terjadi penurunan penjualan rumah tapak di Q1 2020 dan cenderung stagnan di sepanjang tahun 2020. Penjualan rumah tapak mengalami kenaikan sepanjang 2021 ini. Permintaan apartemen cenderung melambat dan permintaan rumah tapak cenderung naik karena sejak pandemi ini, masyarakat mendambakan rumah sehat yang juga berfungsi sebagai tempat kegiatan bekerja, bersekolah dan beribadah.
Atas kebutuhan inilah perumahan dengan konsep kota mandiri menjadi perhatian konsumen. Perumahan yang terintegrasi dengan beragam fasilitas seperti mall, CBD dan sport center tentu saja berkontribusi terhadap ekonomi nasional. Perumahan kota mandiri sangat diminiati karena kelengkapan fasilitasnya mampu menjawab kebutuhan keluarga modern dan mampu memberikan keseimbangan hidup. Secara sederhana kita dapat menggambarkan bahwa memiliki rumah di kota mandiri, kita mendapakan dua hal sekaligus yaitu, fasilitas dan privacy.
Foto: Gerbang klaster Vista di Paradise Serpong City
Salah satu kota mandiri yang saat ini sedang tumbuh adalah Paradise Serpong City yang terletak di kawasan sunrise Property yaitu, Serpong Selatan. Selain fasilitas di dalam perumahan Paradise Serpong City, konektivitas infrastruktur dipercaya memperluas pengembangan industri properti, pada berbagai subsektornya. Sebagai penghuni Anda juga dimudahkan oleh akses Jalan Puspitek Raya yang menghubungkan Anda ke Stasiun Rawa Buntu, pintu TOL JORR dan juga dikelilingi fasilitas umum seperti tempat ibadah, rumah sakit dan sekolah-sekolah terbaik. Akses Jalan Puspiptek Raya ini juga menjadi faktor harga tanah di kawasan ini terus naik setiap tahunnya karena merupakan jalan yang menghubungkan ke pusat kota Tangerang Selatan. Jadi, selain sebagai tempat tinggal, Anda juga dapat membeli rumah di Paradise Serpong City sebagai investasi jangka panjang.
Ini dia Lokasi Strategis untuk Millenial:
Sebagai developer yang telah eksis puluhan tahun, Progress Group bekerjasama dengan sejumlah bank terkemuka memberikan berbagai alternatif Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) yang fleksibel sesuai dengan kemampuan Anda. KPR memiliki korelasi yang kuat dengan kenaikan permintaan perumahan di pasar properti, karena fasilitas kredit perumahan (KPR) yang disediakan perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama bagi masyarakat dalam membeli perumahan. Sebelum membeli pahami dulu: Penentuan DP dalam Kredit Pemilikan Rumah
Video Menarik Untukmu: